Selasa, 16 September 2014

DFB dan FCB



Karena ini postingan pertama saya, saya ingin memperkenalkan klub sepakbola favorit saya sejak dulu, yaitu FC Bayern Munchen. Bisa dibilang saya sperti orang-orang anti-mainstrem, yang lain pada suka klub-klub Inggris atau Spanyol, saya suka klub raksasa jerman tersebut.

Semua berawal pada tahun 2008, ketika itu saya nonton Euro 2008, dan saya suka negara Germany. Kalah-menang saya dukung Die NationalMannschaft. Ketika itu saya belum tau tentang klub, yang saya tahu tentang sepakbola itu hanya Piala Dunia. Saya hafal hampir semua pemain germany saat itu.

Setelah sekian lama
, pada tahun yang sama pula Om saya memperkenalkan Liga Champions pada saya yang berisi klub-klub hebat tiap negara. Saya membayangkan itu seperti piala dunia antar klub. Tidak sengaja saya melihat FCB bertanding, dan saya lihat sebagian besar pemain Germany disana, sejak saat itu saya langsung suka Die rotten.

Saya ingat jersey FCB pertama saya yang tulisan depannya "OPEL" tapi saya punya jersey itu jauh sebelum saya mengenal Germany dan Bayern Munchen. Tapi setelah tahun 2008 saya baru tau apa itu DFB team dan FCB, bahkan menjadi fansnya hingga sekarang.

Hampir tiap laki-laki kebanyakan suka sepak bola, dan pastinya punya klub favorit dan pemain favorit. Bagiku selamanya klub favorit hanya Bayern Munchen, pemain favorit sih pertama-tama dulu Michael Ballack. Tapi setelah Ballack pensiun saya suka Arjen Robben dan Philipp Lahm. Saya tahu Philipp Lahm karena dia rekan Ballack di Chelsea dulu, tapi saya bersyukur karena Robben sekarang di Bayern Munchen.

Oiya, stadion Bayern Munchen dinamakan Allianz Arena, yang saya suka Allianz itu megah, stadion terindah, dan bisa berubah-ubah warnanya. Stadion itu biasanya dipenuhi warna merah yang biasanya orang menyebutnya BAVARIAN. Mungkin saya salah satu dari Bavarians yang berkeinginan untuk kesana suatu hari nanti.

Menjadi fans pastinya pernah merasa kecewa, sedih, juga pernah merasa senang dan bangga. Banyak emosi yang telah terkuras tiap 90 menit pertandingan. NYESEK, mungkin itu yang paling sering saya rasakan, karena Bayern berkali-kali kalah di Semifinal dan final UCL. Tapi semua terbayar habis di tahun 2013 ketika Bayern menjuarai segalanya. Bahkan air mata kebahagiaan pun sempat menetes melihat klub kebanggaan menjuarai trophy. 

Kamu sendiri gimana? Ceritain juga pengalamanmu !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar